Siletlahatnews.com Lahat || Pada hari selasa 23 september 2025, telah dilaksanakan Zoom Meet dalam rangka Arahan Waka Polri Komjen Pol Dr.Dedi Prasetyo SIK.MSi, yang diikuti seluruh jajaran Serta Polda seluruh Indonesia.

Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto SIK.MSi yang di dampingi Waka Polres Kompol Liswan Nurhapis SH, para PJU Polres Lahat dan Kapolsek jajaran Polres Lahat, ikut dalam giat zoom Mett.
Hari Tani adalah momentum penting bagi masyarakat agraria dan sektor pertanian Indonesia untuk memperingati jasa petani serta meningkatkan kesadaran nasional terhadap kebutuhan keamanan pangan dan stabilitas sosial di pedesaan.
Pada tahun 2025, dengan latar belakang tantangan seperti fluktuasi harga pupuk, tenaga kerja tani yang menua, serta perubahan iklim yang berdampak pada hasil panen, keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah pertanian menjadi krusial.
Kegiatan Hari Tani biasanya melibatkan mobilisasi massa, kegiatan aksi atau demonstrasi untuk menuntut hak tani, bahkan bisa terjadi persinggungan antar kelompok apabila bersinggungan dengan kepentingan lahan atau penggunaan sumber daya air.
Dalam Arahanya Waka Polri bahwa Antisipasi Hari Tani 2025, arahan strategis agar jajaran kepolisian meningkatkan kehadiran di desa-desa, terutama di wilayah rawan konflik lahan dan sumber daya alam menjelang dan selama perayaan Hari Tani.
“Polisi diperintahkan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk memastikan dialog terbuka dan pencegahan konflik sosial, termasuk memperjelas status hukum lahan, hak ulayat, dan hak kepemilikan lainnya.’ ucapnya
Selain itu, polisi diarahkan memperkuat patroli, mengoptimalkan intelijen di tingkat lokal, dan menyiagakan satuan reaksi cepat apabila terjadi gangguan keamanan, seperti unjuk rasa, perampasan lahan, atau vandalism.
Kebijakan Pengamanan dan Koordinasi Sebagai bagian dari langkah preventif, Waka Polri menekankan pentingnya sinergi antar instansi keamanan (Polri-TNI), pemerintah desa / kecamatan, pejabat pertanian, serta lembaga terkait seperti Kesbangpol dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Disiapkan pula jalur pengamanan bagi kegiatan pawai atau aksi ke masyarakat luas, termasuk pengalihan arus bila diperlukan, pengaturan titik kumpul massa, dan monitoring via CCTV atau drone jika topografi memungkinkan.” Jelasnya
Penegakan hukum proaktif akan diberlakukan terhadap tindakan yang melanggar hukum seperti pengrusakan, penyiksaan, atau tindakan intoleran.
Perkembangan Situasi Kamtibmas Terkini, Kondusifitas Umum
Secara umum, Polri menyatakan bahwa situasi kamtibmas di Indonesia per September 2025 telah berada pada kondisi yang relatif kondusif setelah beberapa hari sebelumnya terjadi aksi anarkis di beberapa lokasi.
“Peningkatan patroli skala besar di Jakarta dan keterlibatan Kodam menambah rasa aman bagi masyarakat di kota-kota besar. Namun, meskipun demikian, ada sorotan terhadap persepsi publik terkait tindak kekerasan aparat dan kualitas interaksi kepolisian dengan masyarakat, yang perlu menjadi perhatian serius dalam menjaga kepercayaan publik.” Tuturnya
Isu Potensial yang Mesti Diwaspadai Meskipun secara makro situasi stabil, beberapa potensi masalah masih mengintai: pertikaian lahan dan pertanian di wilayah pedesaan, konflik antarkelompok masyarakat terkait akses air dan penggunaan lahan, pelanggaran terhadap hak-hak petani kecil.
Di perkotaan, isu penyalahgunaan kekerasan aparat dan ketidakpuasan publik terhadap respons kepolisian dapat memicu unjuk rasa atau demonstrasi yang berpotensi mengganggu ketertiban.
Selain itu, adanya berbagai kebijakan nasional seperti efisiensi anggaran Polri dan sorotan terhadap kinerja aparat bisa menjadi pemicu ketidakpuasan jika tidak disertai transparansi.
“Rekomendasi dan Harapan
Untuk memastikan Hari Tani 2025 berlalu dengan aman dan damai, diharapkan Polri segera menyosialisasikan kebijakan dan arahan yang jelas kepada seluruh jajaran hingga tingkat desa, termasuk menerjunkan Bhabinkamtibmas untuk menjembatani aspirasi petani.” Ucapnya
Penguatan akses keadilan dan perlindungan hukum bagi petani perlu diperkuat agar masyarakat merasa didengarkan dan diperlakukan adil. Transparansi dalam penggunaan anggaran pengamanan dan pemantauan independen juga penting agar kepercayaan publik bertahan.
Harapannya, dengan kesiapan yang menyeluruh dan kepekaan terhadap situasi lokal, peringatan Hari Tani dapat menjadi momen positif yang menguatkan persatuan bangsa, sekaligus memperkokoh kamtibmas di semua lini.” Tutupnya (Agustin)